"Kekuasaan cahaya tak bisa dihentikan!"
Xeniel memiliki jiwa yang tangguh dan raga yang kuat. Sebagai pendeta yang taat, Xeniel sepenuhnya loyal terhadap Holy Hall. Pengabdian tanpa syaratnya menarik perhatian Ilumia the Seer, yang membantunya menjadi kepala pendeta.
"Semuanya merupakan kehendak Yang suci, dan aku merasa terhormat bisa menjadi utusan mereka." Walaupun memiliki jabatan yang penting, Xeniel tetap rendah hati dan patuh sepenuhnya terhadap peraturan. Dia dianugerahi Hammer of Penance, yang menjadi bentuk peringatan bagi semua kaum kafir; dan memikul Oracle of Enlightenment, menyebarkan ajaranNya ke semua orang. Di Holy Hall, ketekunan dan ketaatan Xeniel tak ada tandingannya. Berkat hal ini, Ilumia menganugerahkan the Six Wings, yang mewakili cahaya dan kekuatan.
Pencapaian Xeniel melampaui ekspektasi Ilumia. Di masa Dark Invasion, Maloch beserta pasukan iblisnya menyerbu Holy Hall yang ada di puncak gunung. Ilumia, berharap membalikkan keadaan, hadir untuk melecut semangat pasukannya. Zephys dan Nakroth yang menantikan momen itu, mengambil kesempatan untuk melancarkan serangan kejutan dan menyergap Ilumia, dengan harapan dapat menghabisinya.
Xeniel, membentangkan keenam sayapnya, turun dari langit dan menyelamatkan Ilumia tepat pada waktunya. Tubuhnya yang kekar menahan serangan Zephys dan Nakroth. Walaupun Xeniel terluka akibat sabetan pedang dan peluru yang bersarang di tubuhnya, dia tetap berdiri kokoh dan tegap bersama sayapnya yang berlumuran darah. Pasukan iblis terperanjat menyaksikan ketangguhan Xeniel hingga mengehntikan serangan mereka, yang memberi peluang pada Airi untuk datang dan membunuh sisa pasukan iblis yang ada.
Selepas peperangan, kabar mengenai keberanian Xeniel menyebar luas di sepanjang benua dan dia pun menjadi Commander of Holy Hall, jabatan sama yang dimiliki Yorn the Hotshot.
"Kegelapan telah mencapai batasnya. Biarkan cahaya suci menyinari tanah kita!"
0 komentar:
Posting Komentar