ROXIE AOV HD WALLPAPER






Roxie dan Agnie merupakan sepasang petualang yang senantiasa ceria dan tanpa beban.

Roxie berasal dari garis keturunan penjelajah yang termahsyur—bahkan sebagian dari pendahulunya, dikenal atas jasa dalam penggalian sumber daya mineral yang membawa kekayaan dan kemakmuran ke Mildar. Keluarganya yang ceria (dan tentunya sedikit tidak waras) seharusnya bisa saja bersantai dan menikmati kehidupan yang makmur, namun hasrat untuk berpetualang yang mengalir di darah mereka nampaknya memang tak mampu terbendung lagi. Alih-alih, mereka mempercayakan anak-anak mereka pada teman yang paling bisa dipercarya dengan uang yang cukup untuk membesarkan dari kecil hingga dewasa, sehingga mereka bisa terus berpetualang mencari dunia baru tanpa harus dihantui tangisan anak kecil.

Begitulah perlakuan yang diterima kakek, bahkan ayah Roxie. Roxie pun merasakan perlakuan yang sama. Satu-satunya kenangan masa kecil yang mengingatkan dirinya akan kedua orangtuanya adalah lembaran surat yang dikirimkan padanya tiap bulan—itu pun selama pasangan pemberani itu sedang tak terperangkap di makam misterius atau tenggelam dalam pesona tempat eksotis yang mereka temukan.

Roxie tak henti-hentinya merasa iri dengan gaya hidup yang dijalani orangtuanya. Tak banyak yang bisa dia ingat tentang ayah dan ibunya, namun surat yang diterimanya selalu bernuansa kebahagiaan dan romansa, dan Roxie, yang masih belia dan penuh imajinasi, percaya sepenuhnya. "Akan tiba hari dimana aku bertualang seorang diri dan bertemu Pangeranku," sebuah deklarasi yang senantiasa diucapkannya. Hari-harinya dihabiskan untuk memimpikan petualangannya di masa mendatang, di mana dia berpetualang hingga ke ujung dunia dan menemukan pusaka berharga dan harta karun mistis ditemani sosok lelaki tegap pemberani.

Nyatanya, Roxie tak kunjung bertemu Pangeran dambaannya—sebuah kenyataan yang harus diterimanya. Alih-alih, yang ditemukannya adalah rekan berpetualang yang usil dan sangat menyebalkan, yaitu roh api bernama Agnie.

Agnie, sosok yang bersemangat dan gemar menjahili, merupakan hadiah untuk menyambut kedewasaan yang dipersembahkan orangtua Roxie pada dirinya. Selain itu, mereka pun menghadiahkan selembar peta harta karun yang mereka susun, yang berisi lokasi harta karun, baik yang sudah maupun belum terjamah. Di kartu ultahnya tertulis: "Ayo Nak, mulailah mencari apa yang kamu inginkan. Kami menantikan untuk berjumpa denganmu di suatu tempat di luar sana! Salam Sayang, Ibu dan Ayah".

Sudah jelas bahwa inilah pertanda bagi dirinya untuk memulai petualangan pertamanya! Roxie sudah tak sabar lagi. Ransel dan belencong dipersiapkannya. Dia sudah siap menyambut Petualangan Besar Roxie.

"Bagaimana denganku? Seharusnya, kita namai 'Petualangan Besar Agnie dan Roxie'," keluh sang roh api, mengeluarkan kepalanya dari ransel.

"Who cares about you? I don't even need you."

"Bet you won't be able to even read the map without me, dummy!"

Roxie couldn't really argue with that. Agnie was right, for Roxie, despite her aspirations to become the greatest explorer to have ever been born, was hopeless with directions. She could barely tell which side of the map was up. That was the true reason her parents had gifted Agnie to her—she would probably spend days walking in circles otherwise.

After bidding farewell to the kind, old man Moren, the optimistic Max and the well-meaning, little spitfire Wisp, Roxie was finally on her way. Agnie was a pain in the neck, but at least it was good company.

"But where, oh where is my Prince Charming?"

0 komentar:

Posting Komentar

VOLKATH AOV HD WALLPAPER

"What is the meaning of life without freedom?" At the peak of Mt. Orphean, a young boy with golden hair and crimson eyes asked his...

 

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Nama Saya Muh.Agus dani, Kelahiran 17-08-2001,Tinggal di kota makassar Jln.Rajawali 1 Lr 10