Awal mula The Joker diselimuti misteri, namun yang diketahui dari dirinya adalah bahwa dulu dia hanyalah penjahat kelas teri yang akibat satu kecelakaan mengubah dirinya menjadi the Clown Prince of Crime. Keyakinan The Joker bahwa kehidupan itu rentan akan perubahan menjadi pendorong bagi dirinya untuk berbuat kekacauan yang menjadi akar rezim terornya di Kota Gotham. Meyakini bahwa kehidupan sama sekali tak ada artinya, the Joker bertekad untuk menunjukkan pada orang-orang—bahkan seluruh dunia—bahwa kau hanya memerlukan satu momen untuk mengacaukan kehidupan yang kau jalani.
The Joker telah sering menculik, membunuh, dan menyiksa banyak orang di seluruh dunia, namun arena utamanya adalah Kota Gotham. Lebih tepatnya, dulu. Di Gotham, the Joker begitu terobsesi dengan Punchline gurauannya: kehancuran akan idealisme Batman. Namun, tak peduli segenting apapun situasi yang muncul, Batman tak tunduk menghadapi segala tipu daya the Joker. Bahkan saat aksi the Joker memakan nyawa sejumlah orang tersayang Batman, the Dark Knight tetap berdiri teguh. Alih-alih, Batman berhasil membalik keadaan dengan memanfaatkan modifikasi Fear Toxin ciptaan Scarecrow.
Sebelumnya, the Joker tak mengenal rasa takut. Berkat Fear Toxin racikan Batman yang merasuk dalam tubuhnya, the Joker akhirnya mengenal apa itu rasa takut untuk pertama kalinya. Sensasi traumatis yang dialaminya cukup untuk meruntuhkan segala kewarasan yang tersisa dalam diri the Joker. Tanpa menjalani pengadilan atas kejahatan yang dilakukannya, dia langsung ditahan di Arkham Asylum. Di sini, the Joker bagaikan komedian tanpa selera humor. Adakah yang lucu di hadapan teror yang sesungguhnya? The Joker mulai berputus asa saat berpikir tak bisa lagi menertawakan dunia yang dikenalnya.
Hal itu berubah saat ada tahanan baru yang dijebloskan ke Arkham. Lelaki ini juga, tak waras. Namun, di balik ketidakwarasannya, dia bergumam tentang perhitungan matematis yang aneh dan berbisik pelan. Dan saat dia tertidur, dia mengucapkan satu kata: "Athanor… Athanor." Ketidakwarasannya menarik perhatian the Joker. Berkat trik dan tipu daya yang dimilikinya, Joker berhasil berteman dengan tahanan itu dan mengetahui tempat asalnya. Pernah menjadi ilmuwan, tahanan itu mempelajari ledakan radiasi yang muncul dan dapat dikategorikan sebagai fenomena paranormal. Sang ilmuwan telah menemukan jawabannya: sebuah gerbang menuju dunia lain.
Sang ilmuwan berbicara tentang dunia ini, Athanor, dengan penuh keyakinan. Jelaslah bahwa apa yang dialaminya telah mengubah jati diri sang ilmuwan. The Joker sama sekali sedang tak mencari pencerahan spiritual ataupun metode yang mampu mengobati kesintingannya; tidak, dia mendambakan dunia Athanor yang terdengar indah dan damai ini, supaya dia bisa berbuat kekacauan di sana. Dengan tekad yang bulat, the Joker kabur dari Arkham, seperti yang sudah sering dilakukannya. Namun, kali ini dia tak berniat untuk menebar kekacauan di Gotham. The Joker yang baru saja bebas bergegas mencari Athanor.
Setelah pencarian selama berbulan-bulan, the Joker akhirnya menemukan gerbang menuju Athanor. Dan sekarang, bahkan para dewa yang sudah lama berkuasa di dunia itu pun akan kewalahan menghadapi pria yang sejatinya merupakan perwujudan atas sesuatu yang bernama kekacauan.
0 komentar:
Posting Komentar